Dolar di Indonesia kembali menjadi sorotan internasional ketika nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menembus angka Rp 16.250. Fenomena ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat dan pelaku pasar terkait stabilitas ekonomi negara. Bagaimana respons pemerintah dalam menghadapi situasi ini?
Pernyataan Sri Mulyani
Pemerintah terus mengantisipasi dan waspada terhadap perkembangan ini. Saya yakin Indonesia akan tetap resilien dalam situasi ini,” katanya, dikutip dari akun Instagram-nya, @smindrawati.
Dia menuturkan stabilitas ekonomi akan terus dijaga, baik dari sisi moneter maupun fiskal. Pihaknya pun terus berkoordinasi dengan Bank Indonesia untuk untuk beradaptasi dengan tekanan yang ada.
Langkah-langkah Pemerintah
- Intervensi Pasar: Pemerintah telah aktif terlibat dalam intervensi pasar melalui Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas nilai tukar. Upaya ini mencakup peningkatan cadangan devisa dan intervensi langsung di pasar valuta asing.
- Stimulus Ekonomi: Untuk merespons dampak dari fluktuasi nilai tukar yang tinggi, pemerintah telah merancang serangkaian stimulus ekonomi yang bertujuan untuk menjaga daya beli masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
- Kebijakan Moneter: Bank Indonesia telah mengumumkan kebijakan moneter yang akomodatif untuk menjaga likuiditas dan mendukung pertumbuhan ekonomi. Langkah-langkah ini termasuk pemangkasan suku bunga dan pelonggaran kebijakan kredit.
Kondisi Global
Sri Mulyani juga menyoroti bahwa lonjakan nilai tukar ini sebagian besar dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal, seperti kenaikan suku bunga di Amerika Serikat dan ketidakpastian geopolitik global. Oleh karena itu, stabilitas ekonomi Indonesia sangat dipengaruhi oleh dinamika ekonomi global yang kompleks.
Dalam menghadapi tantangan ini, Sri Mulyani menegaskan komitmennya untuk terus mengawal kebijakan ekonomi yang berorientasi pada keberlanjutan dan menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Ia juga mengajak semua pihak untuk bersama-sama berkontribusi dalam menjaga stabilitas ekonomi dan mengatasi tantangan yang dihadapi.
Melalui langkah-langkah yang diambil pemerintah dan kerja sama antara berbagai pemangku kepentingan, diharapkan bahwa Indonesia dapat mengatasi tantangan yang dihadapi saat ini dan tetap melangkah menuju pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.